5 hal penting yang dilihat oleh Reviewer Journal ketika kita submit
Pernah ngga sih menyodorkan manuskrip/paper kita ke supervisor terus langsung ditolak dan dinilai bahwa manuskrip tersebut tidak layak dalam 5 detik? Memang, hal penting apa yang dilihat oleh reviewer atau supervisor/pembimbing dalam waktu singkat?
Jangan buru-buru kesal dulu kalau ditolak! Di artikel kali, ada beberapa tips yang penting banget diketahui tentang apa sih yang dilihat dari reviewer journal di dalam manuskrip/paper kita, yang saya pelajari dari supervisor saya yang merupakan head editor dan editor di beberapa jurnal internasional dari publisher/penerbit ternama!
Daftar isi
Rejection: Part of the process
Yang pertama harus kita pahami adalah ketika kita men-submit manuskrip ke sebuah jurnal, mengalami penolakan adalah hal yang wajar.
Karena, percaya ngga percaya, ternyata sekitar 80% manuskrip yang dikirimkan oleh para peneliti akan tertolak ditahapan editor! Artinya, hanya sekitar 20% saja yang sampai pada reviewer.
Nah, kalau sudah di tahap reviewer, kira-kira mereka akan menilai manuskrip kita dari mana ya? Yuk kita lihat
The 5 things that reviewer saw in your manuscript!
Clear Research Purpose
Ini adalah salah satu yang nilai yang discreening paling awal oleh editor. Teman-teman harus meletakan tujuan penelitian dengan sangat jelas di bagian Abstract! Jadi perhatikan benar-benar bagian Abstract tersebut.
Ternyata, abstract tidak hanya penting untuk menang award seperti yang dijelaskan di artikel sebelumnya, tetapi perannya juga sangat penting untuk publikasi juga.
Novelty/Originality
Poin berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Novelty and Originality. Poin ini bisa dibilang cukup tricky. Poin ini bukan berarti harus benar-benar baru dan tidak ada orang yang menemukan sebelumnya, karena kalau yang seperti itu, maka level teman-teman sudah setara penemu Nobel.
Sebenarnya, yang dimaksud Novelty and Originality itu adalah manuscript yang mempunyai nilai kebaruan, sekecil apapun itu, entah dari populasi yang khusus, semisal terdapat penelitian hubungan polymorphism terhadap penyakit tertentu yang sudah dilakukan di Negara Wakanda, namun di
Indonesia belum dilakukan.
Nah, populasi Indonesia ini sudah menjadi poin Novelty/Originality dari manuskrip teman-teman. Jadi tidak harus menjadi penemu Nobel yak!
Logical Flow/ Systematic
Ini merupakan poin yang tidak kalah penting dalam penentuan nasib manuskrip teman-teman. Cara mudah mengetahui logical flow suatu manuscript memang harus dengan dibaca, dan ini akan tergambar dalam introduction yang kita tulis.
Untuk bisa membentuk logical flow yang baik, tipsnya adalah dengan sering-sering membaca jurnal. Berdasarkan pengalaman, dengan banyam membaca jurnal, logical flow ini akan terbentuk dengan sendirinya.
Logical flow juga biasa kita temukan di bagian Result atau hasil, sebagai gambaran dari logical flow ini, poin-poin results teman-teman harus bisa “kenapa?”
secara terus menerus. Pertanyaan “mengapa” yang timbul pada poin A harus bisa dijelaskan
pada poin B dan mengapa pada poin B harus bisa dijelaskan pada poin C dan seterusnya.
Well-written
Poin ini tidak kalah penting lho! Ketika manuscript teman-teman tidak tertulis dengan baik,
percaya deh editor akan menolaknya. Ini pentingnya peningkatan Bahasa inggris teman-
teman. Salah satu cara meningkatkan kemampuan writing adalah dengan cara reading. Oleh
karena itu, saya sarankan teman-teman membaca banyak jurnal sebelum menulis jurnal
teman-teman sendiri.
Reliable research methods
Sebelum melakukan penelitian, teman-teman harus mencari metode penelitian yang tepat,
sebagai contoh ketika teman-teman harus menentukan jumlah quantitative suatu protein
dalam serum darah, metode yang tepat digunakan adalah ELISA, jika protein tersebut
bukanlah secreted protein maka menggunakan serum darah dan ELISA bukan merupakan
metode yang tepat.
Nah! Poin-poin diatas adalah hal-hal penting yang dilihat oleh reviewer. Semoga dapat membantu
teman-teman ya!!!