How to write an Award-Winning Abstract for conferences?

award-winning abstract

Biar CV menjadi semakin cantik, jangan cuma jadi peserta seminar, cobalah untuk ikut presentasi juga. Apalagi kalau bisa memenangkan award dari seminar tersebut. Tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah menulis abstrak. Nah, seperti apa itu award-winning abstract untuk konferensi?

Kali ini ada dr. Risa Ramadhiani, PhD, dokter yang telah memenangkan beberapa gelar dari konferensi bergengsi mulai dari Young Investigator Award di Congress of the Asia Pacific Society of Hypertension 2016, hingga Paul Dudley-White International Scholar Award American Heart Association Scientific Session 2021, dan Best Abstract Award Working Group European Society of Cardiology Congress 2021,  yang akan membagikan tips menulis award-winning abstract. Yuk disimak!

Apa itu abstrak yang baik?

Sebelum menyusuri strateginya, perlu kita mempelajari seperti apa sebuah abstrak yang baik.

Menurut dokter yang mendalami bidang cardiovascular ini, sebuah abstrak yang baik adalah abstrak yang short dan impactful. Kedua kata ini sangat penting.

“Abstrak itu pendek. Berdasarkan pengalaman saya, yang batas maksimal abstraknya 300 kata itu jarang. Jadi kita harus bisa benar-benar membatasi apa saja yang kita tulis” jelas dokter yang akrab dipanggil dr. Risa ini. 

Selain itu, abstrak yang singkat tersebut harus impactful. “Abstrak yang baik dapat dilihat dari paparan dampak, apakah dalam abstrak tersebut reviewer dapat menangkap solusi atau jawaban dari problem yang ditawarkan oleh authors” ucap dr. Risa. 

Ada beberapa strategi yang digunakan oleh dr. Risa dalam menulis abstrak yang singkat dan impactful.

Strategi menulis “Award-winning abstract”

1. Tulislah inti masalah saja pada section background

“Abstrak selalu dimulai dengan section background. Pada section ini, fokuslah pada INTI masalah penelitian atau main research problem, tidak perlu dijabarkan terlalu dalam karena biasanya section ini hanya terdiri dari 1 – 2 kalimat” jelas dr. Risa. 

Baca juga  Kiprah Dokter di Badan Riset dan Inovasi Nasional

Menurutnya, penjabaran lebih dalam terkait masalah penelitian justru perlu disampaikan saat presentasi. 

2. Tuliskan jawaban atau solusi yang ditawarkan secara jelas di section conclusions.

Berikutnya, pada section conclusion, kita harus dapat memaparkan temuan penelitian yang merupakan solusi atau jawaban dari masalah yang sudah dijelaskan di section background tadi. 

Sedangkan untuk penulisan section lain seperti methods and results, cukup tuliskan saja apa adanya. Singkat namun jelas. 

3. Tuliskan judul

Setelah menuliskan inti masalah pada section background dan memaparkan jawaban atau solusi yang ditawarkan pada section conclusions, langkah selanjutnya adalah menuliskan judul. 

“Menurut pengalaman saya, judul baiknya dituliskan terakhir, supaya teman-teman benar-benar tahu alur abstrak teman-teman dan kemudian bisa membuat judul dengan lebih mudah sesuai alurnya” dr. Risa berpendapat.

Untuk penulisan judul, dr. Risa menyarankan agar judul dibuat semenarik mungkin. “Usahakan teman-teman cantumkan temuan solusi atau jawaban yang teman-teman tawarkan. Jika berdasarkan hasil penelitian teman-teman sudah mengetahui hint mechanistical atau pathway, bisa dicantumkan supaya lebih menarik lagi” tambah dr. Risa.

4. DOA!!

Terakhir, langkah yang tidak kalah penting bagi dr. Risa adalah berdoa. Karena menurutnya, tanpa diiringi dengan doa, usaha sekeras apapun tidak akan berbuah manis. 

Jadi bagaimana? Siap mencoba tipsnya?
Semoga beruntung! Selamat mencoba.

Leave a Reply