Biaya Pendidikan Kedokteran: Indonesia vs Negara Maju

Menjadi dokter adalah mimpi bagi sebagian orang. Tapi apakah mereka sadar bahwa biaya pendidikan kedokteran sangatlah mahal. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di banyak negara lain.

Biaya Pendidikan Kedokteran di Indonesia

Bukan rahasia umum lagi jika biaya kuliah di fakultas yang ada hubungannya dengan kesehatan di universitas manapun di Indonesia, selalu menempati rangking tertinggi. Misalnya, fakultas kedokteran (FK), dan fakultas kedokteran gigi (FKG).

Mari kita ambil contoh biaya di universitas negeri seperti Universitas Airlangga (UNAIR). Uang kuliah semester (UKS) di UNAIR untuk FK mencapai 15 juta rupiah dan FKG mencapai 12,5 juta rupiah. Sementara fakultas lain, termasuk farmasi, memiliki UKS yang berada di kisaran 7-8 juta, kecuali fakultas teknik pada kisaran 10 juta.

Belum lagi jika kita bahas uang kuliah awal (UKA) yang dibayar hanya sekali di awal masuk. Untuk FK dan FKG besarannya bisa mencapai 99 juta! Jauh lebih tinggi ketimbang fakultas lainnya.

Bagaimana dengan swasta? Mari kita lihat Universitas Trisakti, ternyata biaya pendidikan (BPP) per semesternya menyentuh angka 25 juta untuk FK dan FKG! Biaya ini dua kali lipat biaya yang diperlukan untuk fakultas lain seperti ilmu hukum, ekonomi, akuntansi, bahkan fakultas teknik!

Sementara biaya Sumbangan Pendidikan (SPP) yang dibayar satu kali, mencapai 350 juta untuk FK dan 225 juta untuk FKG! Biaya bisa mencapa 10x lebih besar ketimbang fakultas lain! Wow!

Biaya Pendidikan Kedokteran di Amerika

Bagaimana dengan negara maju dengan gaji dokter tertinggi seperti di Amerika? Nyatanya, biaya pendidikan kedokteran di Amerika sangat besar.

Baca juga  Apakah benar biaya STR/SIP itu mahal??

Saking besarnya biaya pendidikan di medical school baik di universitas publik maupun di universitas swasta, 70% mahasiswa kedokteran menggunakan student loans atau pinjaman khusus pelajar untuk membayar tingginya biaya pendidikan tersebut.

Di Amerika, biaya yang dihabiskan oleh para medical student (medstud) adalah sekitar 230,296 USD (sekitar IDR 3M) dengan rerata 57,574 USD (IDR 800-900 juta) per tahun-nya! Dan para medstud ini setidaknya berhutang hingga 200,000 USD (IDR 3M) untuk membayar pendidikannya tersebut.

Menurut educationdata.org, New York University Long Island School of Medicine memiliki medical school dengan tuition fee paling rendah (3950 USD atau IDR 59 juta), sementara yang tertinggi ada di Geisel School of Medicine at Dartmouth untuk in-state-resident dan The University of South Carolina School of Medicine Columbia untuk out-of-state-resident (94,364 USD atau IDR 1,4 M). Biaya ini kira-kira berbeda sekitar 15,000 USD antara universitas publik dan swasta.

Meskipun biayanya begitu tinggi, namun banyak orang tertarik menjadi dokter. Sebab pendapatan dokter di Amerika tergolong tinggi, mencapai rerata 260,000 USD (IDR 4M) untuk primary care physician dan 368,000 USD (IDR 5,5M) untuk spesialis per tahun, sehingga dapat menutup pinjaman pelajar selama menjalani pendidikan undergraduate.

Apalagi residensi di Amerika juga mendapat penghasilan, sehingga para dokter dapat membayar pinjaman mereka.

Biaya Pendidikan Kedokteran di Jepang

Kalau di Jepang, biaya perkuliahan besarannya hampir sama rata, hanya dibedakan antara universitas nasional, universitas publik (lokal), dan universitas swasta.

Selain membedakan dari jenis universitas, biaya kuliah di Jepang juga dibedakan antara jurusan kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi. Sebab ketiga jurusan tersebut memiliki durasi kuliah yang lebih panjang (6 tahun) dengan kurikulum yang lebih rumit, sehingga biaya tuition fee nya pun lebih mahal.

Baca juga  Dokter PNS: Jabatan Fungsional dan Struktural

Beruntungnya, untuk universitas nasional (misalnya Universitas Tokyo, Universitas Osaka, atau Universitas Kyoto) besarnya tuition fee di FK, FKG, FF maupun yang non-FK-FKG-FF adalah sama, 535,800 yen (IDR 63 juta) per tahun. Hampir sama dengan kampus lokal (publik) seperti misalnya Kyoto Prefectural University.

Sedangkan di universitas swasta misalnya Keio University, tuition fee untuk FK, FKG, FF besarnya bisa mencapai 3 kali lipat yaitu 3,040,000 yen (IDR 360juta) per tahun dibandingkan non-FK-FKG-FF sebesar 890,000-1,290,000 yen (IDR 105juta-253 juta).

Meskipun mahal, nyatanya gaji dokter di Jepang juga tergolong tinggi, sehingga tidak menakutkan bagi mereka jika harus mengambil pinjaman sekolah. Per bulan, dokter di Jepang mendapatkan gaji rata-rata 1,210,000 yen (IDR 142 juta) dengan kisaran terendah 444,000 yen (IDR 52 juta), diatas upah minimum di Jepang yaitu sekitar 180,000-250,000 (IDR 21-29 juta) yen per bulan

Kesimpulan

Mahalnya pendidikan dokter merupakan hal yang bisa ditemukan di mana saja di dunia. Sebab ilmu kedokteran memang rumit sehingga pendidikannya membutuhkan waktu lama dengan kurikulum yang terbilang “mahal”.

Di Indonesia, biaya pendidikan kedokteran memang tergolong mahal, tetapi tetap ada opsi untuk mendapatkan pendidikan dengan harga yang “lebih murah”.

Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan pendapatan dokter umum yang terkadang lebih rendah dibandingkan dengan upah minimum di Indonesia, serta kesempatan yang minim untuk dapat meningkatkan pendapatan melalui pendidikan spesialisasi.

Leave a Reply

%d bloggers like this: