Pertanyaan yang Harus Dijawab sebelum Memilih Spesialisasi bagi Dokter
Bagi teman-teman sejawat yang sudah mantab untuk menekuni dunia medis atau dunia klinis dalam kedokteran, dan ingin memilih melanjutkan spesialisasi, ada 4 pertanyaan penting yang harus bisa dijawab sebelum memilih spesialisasi bagi dokter.
Menurut British Medical Journal (BMJ), pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan penting, namun kerap dilewatkan para sejawat. Padahal, pertanyaan ini dapat merubah arah spesialisasi yang dituju. Apa saja 4 pertanyaan tersebut?
Daftar isi
“What is the on-call commitment?”
Disadari atau tidak, sebenarnya gaji dokter itu masih bergantung pada jam kerja mereka, berapa banyak waktu yang mereka dedikasikan untuk pekerjaan di luar jam kerja (on-call hours), hari libur, dan akhir pekan, dan berapa banyak tanggung jawab tambahan yang mereka lakukan.
Beberapa spesialisasi akan membutuhkan lebih banyak jadwal on call daripada yang lain, misalnya spesialis bedah, obgyn, atau spesialis penyakit dalam, kemungkinan mendapat panggilan karena pasien selama seminggu dan akhir pekan daripada spesialisasi lain atau dokter umum.
Komitmen dengan jam kerja yang padat dan sibuk adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih spesialisasi tersebut. Jika memang ingin spesialisasi yang lebih sesuai dengan gaya hidup, maka perlu dipertimbangkan poin ini.
“How flexible are the training and working options for this specialty?”
Bagi orang yang membutuhkan fleksibilitas selama studi dan setelah studi, misalnya karena urusan keluarga, mereka harus mempertimbangkan jenis spesialisasi yang tepat. Karena tidak semua spesialisasi memiliki fleksibilitas, yang ini juga berhubungan dengan pertanyaan ketiga.
“How feasible it is to maintain a good work-life balance?”
Menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan adalah sesuatu yang penting bagi sebagian orang. Bagi mereka yang mudah stres, penting memilih spesialisasi yang lebih fleksibel dan stressornya rendah.
Menurut survey yang dilakukan oleh Medscape tahun 2022 lalu, spesialisasi seperti THT-KL, Dermatologi, Oftalmologi, menjadi beberapa spesialisasi minor dengan tingkat happiness yang tinggi.
“Besides hospital work, what else can I do in this specialty?”
Beberapa spesialisasi yang lebih fleksibel dapat memiliki pilihan karier alternatif lain, seperti mengajar di beberapa universitas sekaligus, bekerja sebagai medical writer, bekerja sebagai influencer, dan banyak lagi.
Dalam beberapa spesialisasi, kita mungkin dapat mengembangkan minat khusus, hingga membangun usaha. Namun, sebagian besar spesialisasi hanya akan memungkinkan kita untuk bekerja di bidang pendidikan spesialisasi terkait saja.
Setelah menjawab pertanyaan ini, sudah kah teman-teman menemukan spesialisasi yang tepat?
Sumber: https://www.bmj.com/careers/article/tips-for-choosing-your-medical-specialty