Bantuan Pendidikan Kedokteran Kemenkes: Apa dan siapa sasarannya?

Beasiswa dokter spesialis Kemenkes atau yang dikenal dengan Bantuan Pendidikan Kedokteran (Bandikdok) Kemenkes rencananya akan dibuka pada bulan Desember 2022 ini. Sebelum daftar, coba kenali lagi siapa sasarannya dan bagaimana pengabdian pasca studinya? Simak di sini!

4 Target Penerima Bantuan Pendidikan Kedokteran Kemenkes

Berdasarkan persyaratan yang dipaparkan melalui website Bandikdok Kemenkes, ada 4 target peserta untuk beasiswa spesialis dan subspesialisyang satu ini, yaitu peserta yang diajukan dari Dinas Kesehatan, UPT Kementrian Kesehatan, Kementrian Pertahanan-TNI/POLRI, dan Pasca Penugasan Nusantara Sehat.

Mulai tahun 2022 ini, Kemenkes mengembangkan sasaran beasiswanya untuk profesi dokter/dokter gigi khusus peserta di daerah afirmasi, dan juga beasiswa khusus dokter layanan primer di puskesmas untuk mengambil spesialisasi dokter layanan primer (Sp. KKLP).

Untuk beasiswa spesialis dan subspesialis, peserta bisa datang dari ASN maupun non-ASN, asalkan memenuhi persyaratan pengajuan beasiswa. Untuk beasiswa dokter layanan primer hanya diperuntukkan ASN yang bekerja di puskesmas. Sementara untuk beasiswa pasca penugasan NS dikhususkan untuk mereka yang berstatus non-ASN.

Untuk peserta yang tidak masuk dalam target Bandikdok Kemenkes, maka peluang beasiswanya hanyalah melalui beasiswa spesialis/subspesialis LPDP.

Kewajiban Pengabdian bagi Penerima Bandikdok

Bagi para penerima beasiswa Bandikdok Kemenkes ini, maka wajib untuk menjalani masa pengabdian sesuai dengan aturan yang dicanangkan oleh Kemenkes.

Durasi dan lokasi pengabdian ini bisa berbeda-beda bagi masing-masing kategori peserta penerima Bandikdok Kemenkes.

Misalnya, untuk beasiswa afirmasi, Durasi pengabdiannya adalah setara masa studi bagi peserta yang penempatannya di ibukota provinsi. Sementara yang ditempatkan di kabupaten/kota di luar Jawa/Bali dan di daerah terpencil/kepulauan maka lamanya pengabdian masing-masing adalah masa studi dikurangi 1 tahun dan setengah masa studi.

Baca juga  Terbaru: Prodi PPDS Radiologi UPH! Lebih murah?

Sementara untuk penerima Bandikdok Spesialis/Subspesialis, maka pengabdian di Jawa/Bali adalah selama N+2 (N=masa studi), di provinsi luar Jawa/Bali adalah selama N, Kabupaten/Kota luar Jawa/Bali adalah selama N-1, sementara di daerah terpencil dan kepulauan adalah 1/2N.

Untuk peserta dari program dokter layanan primer, maka kewajiban mengabdi adalah selama masa studi ditambah 1 tahun (N+1) di puskesmas masing-masing. Sementara peserta pasca penugasan NS akan menjalani pengabdian selama 2 tahun saja di lokasi yang ditentukan pemerintah.

Pasca Penugasan NS: Beasiswa dengan Syarat Paling Mudah

Jika menilik dari semua persyaratan dan kewajiban mengabdi, maka beasiswa pasca penugasan NS merupakan beasiswa yang memiliki syarat paling mudah.

Beasiswa ini tidak memerlukan posisi di RS pemerintah atau posisi ASN. Dalam persyaratan pendaftaran periode lalu, untuk kategori ini tidak diperlukan surat rekomendasi dari direktur RS tempat mengabdi pasca studi, meskipun tetap harus mencantumkan rekomendasi dari IDI tempat domisili.

Selain itu, masa mengabdi yang relatif singkat untuk para peserta pasca NS, hanya 2 tahun. Ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan masa mengabdi untuk kategori beasiswa lainnya, termasuk beasiswa LPDP.

Walaupun, untuk dapat menjadi bagian dari NS sendiri merupakan sebuah tantangan tersendiri. Belum lagi masa tugas NS yang terbilang menantang di daerah terpencil. Namun keuntungan yang didapatkan pasca penugasan cukup berimbang.

Kesimpulan

Kemenkes saat ini benar-benar memfokuskan untuk meningkatkan jumlah dan juga meningkatkan pemerataan dari dokter dan dokter spesialis, sehingga ini saat yang tepat untuk mendapatkan beasiswa dari Kemenkes.

Hanya saja kita harus memastikan kewajiban yang ada di dalamnya, sehingga beasiswa apapun yang kita pilih nanti, cocok dengan rencana masa depan kita.

Beasiswa untuk pasca penugasan NS bisa menjadi peluang yang bagus buat dokter muda yang ingin segera melanjutkan pendidikan spesialis.

Baca juga  Tips and Trick tembus Beasiswa Chevening

Leave a Reply