Platform SATUSEHAT Kemenkes dan Big Data: Peluang bagi dokter?

Untuk mewujudkan transformasi kesehatan, Kemenkes baru saja meluncurkan platform SatuSehat sebagai perwujudan pilar keenam transformasi kesehatan, yaitu transformasi teknologi kesehatan. Seperti apa platform ini dan apa dampaknya?

Platform SATUSEHAT: platform integrasi data kesehatan

Platform yang diberi tajuk SATUSEHAT ini merupakan sebuah platform Indonesia Health Services (IHS) yang akan mengintegrasikan data kesehatan, termasuk rekam medis pasien lintas fasilitas kesehatan (faskes).

Nantinya, platform ini akan menjadi pusat data kesehatan nasional yang bisa terhubung dengan berbagai faskes, laboratorium kesehatan, hingga ke apotek di berbagai tempat di tanah air.

Dengan adanya integrasi data kesehatan ini, maka pasien tidak perlu lagi mendaftar berulangkali di faskes yang dikunjungi, dan pasien dapat langsung membawa rekam medis digital mereka dalam platform ini yang dapat diakses oleh faskes dengan persetujuan pasien tersebut.

Segala macam jenis pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien dapat terekam dan terintegrasi dalam platform ini, sehingga akan memudahkan untuk menelusuri riwayat penyakit pasien lintas faskes.

Pada fase pertama pengembangan platform ini akan difokuskan pada data pendaftaran pasien dan diagnosa. Pada fase kedua, data prosedur medis, kondisi vital hingga data diet juga akan diintegrasikan. Fase ketiga akan dilengkapi dengan daat obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA) hingga fase kelima yang berisi data alergi dan data kondisi fisik.

Pada fase yang lebih lanjut, data genomik juga akan diintegrasikan ke dalam sistem ini, sehingga akan memperkokoh sistem kesehatan nasional.

Standarisasi dan Pertukaran Data

Dengan adanya platform SATUSEHAT ini, perlahan tapi pasti, Kemenkes akan mendorong standarisasi format dan protokol pertukaran data secara nasional.

Baca juga  Penerimaan PPDS USU dan UNSRAT: Update April 2021

Kedepannya, data yang terintegrasi dan tersimpan melalui platform ini akan menjadi sumber data kesehatan Nasional. Dengan adanya sistem pendataan yang lebih terpusat dan lebih praktis, ini akan mempermudah pendataan penyakit di Indonesia secara efektif dan realtime, yang akan mempermudah para pembuat kebijakan untuk membuat kebijakan berbasis data.

Selain itu, platform ini juga akan menjadi penghubung antar aplikasi kesehatan yang saat ini digunakan. Seperti aplikasi PeduliLindungi, aplikasi di RS, Puskesmas, laboratorium, hingga klinik-klinik. Tidak hanya itu, platform SATUSEHAT ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan sistem BPJS Kesehatan.

Adanya integrasi data kesehatan nasional ini tidak hanya membantu pasien untuk lebih mudah jika harus berpindah faskes, tapi juga mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan sistem pencatatan khusus seperti sistem pencatatan tuberkulosis, kematian ibu dan anak, dan sebagainya. Karena aplikasi pencatatan tersebut juga akan terintegrasi menjadi satu sistem melalui platform ini.

Pada peluncuran platform SATUSEHAT ini, Menkes Budi G. Sadikin menganalogikan standarisasi dan pertukaran data ini seperti halnya penggunaan kartu ATM di berbagai mesin ATM di berbagai lokasi. Harapannya, data kesehatan kita nantinya dapat berpindah tempat seperti halnya saldo di ATM yang diakses dari berbagai lokasi berbeda dengan tetap terjaga kerahasiaannya.

Big Data Kesehatan Nasional dan Inovasi Kesehatan

“Dalam transformasi digital kesehatan ada 3 program yang akan kita lakukan, pertama integrasikan data, kedua rapihkan & sederhanakan aplikasi, ketiga bangun ekosistem inovasi” kata Menkes Budi G. Sadikin.

Dengan adanya data kesehatan yang terintegrasi, bisa dikatakan Indonesia akan memiliki “Big Data” di bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk mendata penyakit dan menyusun kebijakan, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk membangun inovasi kesehatan digital.

Baca juga  PPDS College-based ala Kemenkes: Peluang untuk penempatan di daerah

“Jadi gimana startup bisa masuk, gimana kita bikin sandbox regulasi supaya bisa orang-orang yang berinovasi, kaya telemedicine, bisa jalan. Nah itu rencananya sudah ada di sana sampai tahun 2024,” ujar Menkes. Untuk membaca blueprint-nya, bisa klik di tautan ini.

Artinya, ekosistem untuk pengembangan layanan kesehatan berbasis digital akan semakin kuat dengan adanya integrasi data kesehatan nasional yang digawangi oleh platform ini.

Buat teman-teman yang mendalami bioinformatika, data sains, bioteknologi, hingga berkecimpung di startup, bisa jadi ini adalah saatnya berinovasi dan mengembangkan aplikasi kesehatan.

Tidak mengejutkan jika nanti kedepannya akan lebih banyak lagi inovasi layanan kesehatan digital termasuk layanan berbasis Artificial Intelligence (AI).

Kesimpulan

Peluncuran platform SATUSEHAT tidak hanya mendorong efikasi dan standarisasi pencatatan data kesehatan, tapi juga mempermudah pertukaran data secara nasional.

Kedepannya, inovasi digital kesehatan akan semakin berkembang dengan didukung oleh big data yang diusung oleh platform ini.

Untuk para dokter yang berkecimpung di dunia layanan kesehatan digital, platform ini bisa membuka peluang lebih luas. Sementara untuk dokter yang bekerja di faskes, platform ini dapat membantu menyederhanakan pekerjaan administratif.

Leave a Reply