Dokter lulusan S2: Kerja di mana?
Kalau sebelumnya kita membahas prospek S2 dalam karir dokter yang ngga melulu medical-related, sekarang kita akan bahas dokter lulusan S2 bisa kerja di mana saja. Jadi, dimana?
Daftar isi
Dokter lulusan S2 kerja di mana? Tergantung jurusan!
Sekali lagi, setiap jurusan S2 yang berbeda, bisa membuka jalur karir yang berbeda-beda. Sehingga sebelum memikirkan prospek, coba didalami lagi, jurusan apa yang benar-benar kita minati.
Apakah jurusan Sains/klinis seperti Master in Cardiovascular Science atau Science in Pharmacology, ataukah jurusan public health, atau jurusan yang lebih ke manajemen/administratif seperti Magister Administrasi Rumah Sakit.
Sebab tiap-tiap jurusan ini akan membuka peluang prospek yang lain. Dan, masing-masing jalur karir berpotensi menjadi “besar” jika ditekuni.
Pekerjaan Dokter Lulusan S2 di Indonesia
Perusahaan farmasi/obat/kesehatan online/genomic
Untuk teman-teman yang mengambil jurusan sains, teman-teman bisa bekerja sebagai medical advisor di perusahaan farmasi/obat atau perusahaan alat medis. Misalnya seperti Takeda, Novartis, atau Pfizer.
Umumnya, dokter bekerja memberi advis atau memberi penjelasan saintifik tentang suatu obat yang dikaitkan dengan penelitian terbaru, hingga melakukan diseminasi ke sejawat terkait obat tersebut.
Selain itu, semakin majunya zaman, maka semakin banyak bisnis di ranah kesehatan yang berbasis online dimana dalam pengembangannya akan membutuhkan advis dari seorang profesional di bidang kesehatan, termasuk dokter.
Di sini, dokter dapat bekerja sebagai health advisor di perusahaan-perusahaan bertemakan konsultasi kesehatan tersebut. Pasti sudah pada tahu kan apa saja perusahaan konsultasi online yang “hot” di tanah air?
Dewasa ini, di Indonesia juga sudah banyak perusahaan yang bergerak dibidang genomic, seperti Nutrigenomic dan Nusantic, dimana perusahaan ini mengedepankan personalized medicine.
Di perusahaan semacam ini, dokter dengan gelar S2 di bidang sains, seperti bidang bioteknologi, juga bisa berkiprah. Ada keuntungan besar ketika seorang dokter yang juga memiliki gelar dibidang saintis bekerja di bidang seperti ini.
Sebab, seorang dokter mengerti kondisi kesehatan di lapangan dan apa yang dibutuhkan. Sehingga dokter lulusan S2 memiliki nilai yang lebih di sini.
International Health Agency
Untuk teman-teman yang menekuni bidang public health, bekerja di International Health Agency (IHA) yang memiliki cabang di Indonesia bisa menjadi pilihan, seperti yang pernah ditekuni dokter senior dr. Paramitha Sudarto, MPH.
Berbagai macam IHA, mulai dari yang bersifat NGO atau yang bersifat kerjasama dengan negara tertentu, bisa menjadi pilihan karir yang berbeda dari yang lain.
Kalau belum baca tentang IHA, yuk baca dulu artikel yang satu ini.
Pegawai di Kemenkes
Salah satu narasumber kami yang tidak bersedia disebutkan namanya, memiliki gelar S2, apalagi dari luar negeri, menjadi salah satu poin plus jika kita mendaftar menjadi pegawai di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Buat temen-temen yang punya cita-cita di Kemenkes, yuk coba mulai daftar S2 di luar negeri.
Bekerja di BPJS Pusat
Untuk teman-teman yang memegang gelar di jurusan manajemen/administrasi/public health, bisa bekerja di perusahaan asuransi, baik asuransi swasta, maupun di asuransi Indonesia, alias BPJS.
Khusus lulusan luar negeri, biasanya memiliki poin lebih karena diharapkan dapat membawa influence yang baru terkait manajemen dan public policy terkait kebijakan asuransi.
Pekerjaan Dokter Lulusan S2 di luar negeri
Kalau diluar negeri, prospeknya lebih besar lagi. Selain prospek yang dipaparkan dalam artikel sebelumnya, di luar negeri, dokter Indonesia bisa bekerja sebagai berikut:
Bekerja sebagai health advisor
Segala macam perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, pasti akan membutuhkan kehadiran seorang dokter sebagai penasihat atau health advisor.
Menurut salah satu narasumber kami, jurusan S2 apapun bisa bekerja di perusahaan-perusahaan macam ini.
Medical writer
Pekerjaan ini saat ini cukup populer di negara barat. Dimana Medical Writer bekerja bukan untuk menulis publikasi ilmiah, tapi menjadi semacam komunikator untuk menjembatani dokter/saintis dengan masyarakat ilmiah melalui tulisannya.
Tulisan yang dihasilkan bisa membahas tentang hasil penelitian terbaru, misalnya hasil clinical trial, studi eksperimantal, atau tentang penyakit, yang kemudian dipublikasikan melalui media massa.
Posisi ini juga bisa diisi oleh lulusan S2 jurusan manapun, selama calon tersebut dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang baik.
Clinical Research Assistant/Associate
Untuk yang mengambil jurusan sains, terutama klinis, dan senang dengan penelitian klinis, maka menjadi Clinical Research Assistant/Associate bisa menjadi pilihan yang dapat ditemukan di luar negeri.
Perlu diketahui, bahwa posisi CRA di luar negeri, memiliki standar gaji yang cukup “Wow” lho.
Kesimpulan
Jadi, bagi temen-temen yang memutuskan untuk mengambil gelar S2, jangan khawatir, peluang bekerja masih banyak. Asalkan kita tahu mencari apa, dan kemana.
Bahkan, untuk yang tetap ingin melanjutkan jejang spesialis, peluang itu juga tidak tertutup. Bahkan, gelar S2 bisa menjadi poin tambahan ketika mendaftar spesialis.]
Jadi, ada yang ingin menjadi dokter lulusan S2?