Hidup Setelah Internship: Apa Saja Hal yang Penting?
Setelah SMA, kemudian lanjut kuliah. Setelah kehidupan pre-klinik, diikuti koas, akhirnya mengambil sumpah dokter. Belum selesai sampai disitu, dokter baru wajib untuk internship. Setelah internship lalu apa? Apa saja hal yang penting dilakukan pada periode hidup setelah internship?
Melalui podcast-nya, dr. Jephtah Tobing, Sp.OT, yang juga penulis dari blog dan podcaster Dissecting Money pernah membagikan pandangannya tentang hidup setelah internship melalui podcastnya. Dalam episode tersebut, sebagai dokter senior yang pernah melewati tahap itu, dr. Jephtah punya beberapa nasihat pasca internship.
Daftar isi
Hidup setelah internship: kebebasan pertama sebagai dokter
Seperti yang disebutkan di paragraf pertama, kita yang terbiasa hidup bertingkat, dari SMP ke SMA, ke kuliah, ke koas, dan internship, maka periode setelah internship ini adalah periode kebebasan. Karena setelah internship, kita bebas menentukan arah sendiri.
Sayangnya, sesi sharing antara para alumni dengan dokter baru sangat sedikit jumlahnya. Sehingga tidak sedikit dokter baru yang kemudian “kurang mendapat arahan” dalam memilih jalur karir masa depannya.
Berikut beberapa tips dari dr. Jephtah dalam menyikapi kehidupan setelah internship.
Tips setelah internship:
Do Not Rush: Ambil waktu minimal 1 tahun untuk bekerja sebagai dokter umum
Karena periode ini akan membantu kita untuk menentukan karir kita ke depannya. “Seorang lulusan dokter umum itu tidak harus jadi klinisi, itu hanya salah satu opsi,” tukas dr. Jephtah. Sehingga dalam periode bekerja itu kita bisa menetapkan, apakah kita mau berpraktek di RS, atau ingin membuka klinik/RS sendiri.
Untuk yang memang ingin menjadi dokter spesialis, maka waktu 1 tahun ini akah bermanfaat untuk mencari spesialisasi yang cocok. Atau bahkan mempersiapkan diri untuk menuju jenjang PPDS. Misalnya, dengan bekerja di RS sebelum PPDS, kita akan mendapatkan pengalaman klinis baru.
Jika bukan klinisi, maka masih ada dokter struktural, “misalnya dengan ambil MARS” tambah dr. Jephtah. Atau bahkan memilih menjadi entrepreneur. Banyak opsi yang bisa kita pertimbangkan selama durasi bekerja 1 tahun sebagai dokter umum.
Untuk yang ingin menjadi spesialis, dr. Jephtah juga berpesan, jangan sampai kita kaget karena terburu-buru memilih untuk lanjut PPDS. Menurutnya, mendaftar PPDS lebih dahulu tidak menjamin kita akan lulus PPDS duluan.
Nikmati Masa Bekerja Itu
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari masa bekerja tersebut. Dari hal yang positif hingga negatif. Salah satu hal positif bekerja setelah internship adalah kesempatan untuk memperluas networking. Tidak hanya dengan teman-teman satu almamater, bahkan dengan teman yang berbeda almamater, yang bekerja dalam satu RS.
Kita juga bisa lebih mengenali seluk beluk kehidupan dokter struktural dan juga klinisi, yang bisa menjadi pertimbangan untuk kita memilih jalur karir kita.
Carilah Mentor yang Tepat
Jalur karir apapun yang akan kita tempuh, usahakan untuk mencari mentor yang bisa membimbing kita. hal ini berlaku untuk yang ingin menjadi klinisi, struktural, dan yang lainnya, misalnya dengan ikut magang di bagian untuk teman-teman yang ingin melanjutkan ke tahap PPDS.
“Sebenarnya yang kita cari itu bukan magang untuk dapet tandatangan surat rekomendasi, magang untuk nge-lobby supaya diterima PPDS, tapi kita mencari seorang mentor,” ujar dr. Jephtah.
Kenapa mentor itu penting? Karena seorang mentor dapat memberikan gambaran tentang kehidupan 10 hingga 20 tahun ke depan pada jalur karir yang kita ingin pilih. Tidak hanya tentang jenjang pendidikannya saja, tapi juga kehidupan kesehariannya, prospek pekerjaan ke depannya, dan sebagainya.
Selain itu, dengan memiliki mentor kita bisa memiliki kesempatan untuk melihat langsung kasus yang akan menjadi field of interest kita, sehingga belajar menjadi lebih terarah. Tidak kalah penting, mentor juga bisa membantu kita memperluas networking, hingga membantu kita mencari ide untuk membuat publikasi.
Mulailah Belajar Finance
Salah satu yang terpenting menurut dr. Jephtah adalah untuk keluar dari gaya hidup orang tua dan mulai hidup dengan penghasilan sendiri. Sesuaikan gaya hidup kita dengan gaji kita, “jangan sampe punya gaji awal sebagai dokter umum tapi melanjutkan gaya hidup seperti ketika kita mendapat uang dari orang tua tadi” jelas dr. Jephtah.
Seru bahasannya? Jangan lupa dengarkan episode dan juga artikel lainnya dari blog dan podcast Dissecting Money!