Tips Lolos Seleksi PPDS untuk Retaker

tips lolos ppds retaker

Belum berhasil lolos seleksi PPDS periode kemaren? Jangan khawatir, masih ada kesempatan buat para retaker untuk lolos. Emang seperti apa tips lolos seleksi PPDS khusus untuk Retaker? Simak di sini!

Retaker: ternyata justru memiliki nilai plus tersendiri

Beberapa orang merasa bahwa seorang retaker memiliki peluang yang lebih kecil ketimbang para pendaftar baru, karena adanya riwayat “ditolak” sebelumnya.

Pada kenyataannya, prodi dan center tertentu justru memprioritaskan mereka-mereka yang merupakan Retaker, tertutama mereka yang sudah hampir mencapai batas usia pendaftaran. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang narasumber kami di artikel sebelumnya.

Bagi mereka yang sudah mencapai “kesempatan terkahir”, maka mereka memiliki poin pertimbangan lebih ketimbang mereka-mereka yang masih bisa mencoba lagi pada periode-periode berikutnya.

Berpindah prodi/center: peluang diterima masih ada!

Ada juga beberapa pihak yang berpendapat kalau seorang calon berpindah dari suatu prodi ke prodi lain, artinya calon tersebut tidak serius dan tidak loyal dengan prodi pilihannya.

Padahal tidak begitu. Selama tidak ada riwayat yang buruk sebelumnya, seorang calon PPDS akan dinilai berdasarkan keilmuan yang dia miliki saat itu.

Meskipun sebelumnya ia mendaftar untuk prodi A, tapi selama calon PPDS itu dapat melewati tes seleksi di prodi B dengan keilmuan yang baik, maka peluang diterima tetap ada.

Pengalaman yang sama juga pernah dialami oleh dr. Danang Limanto, Sp. BTKV, seorang spesialis dan staf BTKV FK UNAIR yang pernah 2x ditolak oleh prodi Cardio dan 1x ditolak di prodi BTKV sebelum akhirnya diterima menjadi PPDS BTKV (Baca artikelnya di sini)

Baca juga  #maujadippds: ilmu kedokteran OLAHRAGA! The new rising field!

Jadi apa saja tips untuk retaker?

Tips Lolos Seleksi PPDS untuk Retaker

Cari tahu dulu kekurangan di seleksi sebelumnya

Strategi pertama adalah memperbaiki kekurangan pada seleksi sebelumnya. Untuk tau apa saja yang perlu diperbaiki, tentu harus tau kira-kira kekurangannya dimana. Seperti yang disampaikan oleh dr. Muflihatul Baroroh, Sp.JP, FIHA dalam sesi sharingnya.

Kalau tidak lolos seleksi administrasi, coba cek lagi dokumen apa yang kurang atau tidak sesuai. Kalau tidak lolos seleksi akademik, coba tingkatkan lagi belajarnya. Kalau tidak lolos seleksi wawancara, coba ingat-ingat lagi apa pertanyaan dari interviewer, cari tahu apa ada jawaban yang kurang sesuai.

Coba perbaiki attitude

Seperti pengalaman yang diceritakan oleh dr. Danang Limanto, Sp. BTKV, pintar saja tidak cukup, tapi punya attitude yang baik dan tetap stay humble adalah salah satu kunci kesuksesannya.

Menurutnya, mendaftar PPDS itu selayaknya mencari pekerjaan, dimana kita harus bisa menempatkan diri kita pada posisi “di bawah” atau posisi “membutuhkan”. Jadi jangan keburu bangga dan sombong hanya karena kita super pinter dan super siap maju perang, bisa jadi attitude rendah hati yang dicari.

Periksa lagi, calon PPDS seperti apa yang diterima di center/prodi incaran

Setelah gagal, coba cek lagi siapa-siapa saja yang diterima. Jangan-jangan mayoritas PPDS yang diterima adalah utusan daerah, atau PNS, atau calon staf, atau memiliki karakteristik tertentu, misalnya jago ilmiah, jago musik, atau malah jago olah raga.

Karena tidak bisa dipungkiri tiap center/prodi memiliki prioritas calon PPDS yang ingin mereka terima. Sebagai orang yang “membutuhkan”, maka bagian kita adalah melihat apakah kita memiliki “kriteria” seperti yang mereka cari.

Apalagi di jaman pemerataan layanan spesialis. Memiliki ikatan dinas, tempat kembali, utusan daerah, atau bahkan PNS menjadi seperti golden ticket. Kalau memang ini yang dicari, maka pada kesempatan berikutnya, coba lengkapi kriteria ini.

Baca juga  #maujadippds: Mikrobiologi Klinik! Apa yang perlu diketahui?

Ada lagi yang punya tips? Yuk silahkan berbagi di kolom komentar!

Leave a Reply