Kesempatan waktu KOAS yang SAYANG dilewatkan

Kalau mengingat jaman Koas, yang terngiang pasti sibuknya pelayanan, jaga, presentasi, dan ujian pastinya. Tapi jangan salah, ada beberapa kesempatan waktu koas, yang sayang untuk dilewatkan, dan ngga bisa didapatkan kembali. Apa aja itu?

Networking dengan konsulen dan lingkungan RS

Kapan lagi sih kita bisa bergumul dengan konsulen-konsulen top yang sudah berpengalaman dan orang-orang yang “mengerti” tentang RS? Apalagi kalo koas di RS pendidikan atau RS rujukan.

Ngga jarang lho kesempatan untuk penelitian, untuk belajar, untuk bekerja, bahkan untuk studi lanjut datang dari ajakan konsulen yang kita kenal baik. Mencari rekomendasi pun bisa lebih mudah.

Kadang kita bisa menemukan tawaran pekerjaan juga dari orang-orang lingkungan RS, misalnya dari direktur rumah sakit jejaring sewaktu Koas, dari tutor skills lab, bahkan dari pegawai RS tempat kita Koas.

Jangan lupa jalin hubungan baik dengan senior dan residen. Bisa jadi mereka akan menjadi mentor yang membantu menuntun kita ke jenjang PPDS.

Kalau beruntung, bahkan kita bisa dapat jodoh. Kapan lagi sih pergaulan seluas pergaulan seluas rumah sakit jaman koas?

Bertanya dan berlatih sebanyak-banyaknya

Karena setelah kita selesai koas, kita ngga lagi punya tutor, ngga lagi punya pembimbing, dan ngga lagi punya penanggungjawab untuk semua tindakan kita.

Jadi sewaktu Koas, manfaatkanlah kesempatan untuk latihan tindakan sebanyak-banyaknya. Dan setiap menemukan kasus unik yang rumit, bertanyalah kepada konsulen sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya.

Karena di dunia kerja nanti, terlalu banyak “berlatih” dan “bertanya” nanti bisa menghasilkan komplain dari pasien. Dan, akhirnya ngga selalu manis, gaes…

Menulis sebanyak-banyaknya

Buat yang ingin menulis case report, manfaatkan waktu koas di RS jejaring sampai RS rujukan, karena pasti ada kasus yang unik. Manfaatkan juga pembimbing koasnya, siapa tau bisa membimbing sampai bantu publish ke jurnal sekalian.

Baca juga  Sistem pendidikan kedokteran klinis di Malaysia: Serupa tapi tak sama

Buat yang ingin menulis systematic review dan semacamnya, teman-teman Koas yang satu visi dan misi bisa kamu jadikan teman menulismu.

Karena koas itu masih dalam lingkup pendidikan, jadinya peluang menulis pasti lebih banyak.

Karena ketika sudah bekerja sungguhan nanti, akan lebih sedikit waktu untuk “belajar” dan lebih banyak waktu untuk “mencari cuan”. Kecuali pekerjaanmu termasuk menulis yak!

Ikut seminar

Kapan lagi bisa ikut seminar beken dengan topik dan pembicara oke, tapi dengan harga pelajar? Tentu saja ketika kita masih belajar jadi dokter, alias koas.

Kalau semasa preklinik ilmu dari seminar terasa terlalu berat, maka saat koas adalah saat yang paling tepat untuk mulai update ilmu dari seminar/workshop.

Bahkan info-info seminar/workshop bakal lebih cepet kita dapatkan ketika kita masih jadi koas ketimbang ketika kita bekerja. Apalagi buat yang koasnya di RS pendidikan.

Kalau buat kamu, apa yang sayang dilewatkan ketika koas?

Leave a Reply