Tips untuk memulai karir menulis publikasi bagi pemula

tips memulai karir menulis

Salah satu skill yang semakin kemari semakin penting dan semakin tinggi demand-nya adalah skill terkait publikasi ilmiah, termasuk menulis dan menerbitkan tulisan ilmiah. Selain bisa menjadi poin plus ketika mendaftar PPDS, kemampuan ini bisa menambah value kita sebagai dokter, setelah menjadi seorang spesialis, bahkan bisa menjadi peluang bisnis. Skill yang sama juga dapat membantu kita lanjut studi di luar negeri. Tapi bagaimana cara memulai karir menulis publikasi?

Tentu jawaban yang paling jelas adalah dengan bekerja sebagai staf magang di departemen tertentu, menjadi asisten dosen/guru besar, atau menjadi asisten penelitian. Tetapi, tidak mudah bergabung dalam profesi tersebut apalagi kalau kita minim pengalaman. Selain lowongannya tidak banyak, peminatnya sangat tinggi sehingga persaingan sangat ketat.

Tidak mungkin juga kita menunggu “diajak menulis” oleh dosen/guru besar tentunya. Jadi gimana bisa mengawalinya? Berikut tim #maujadiapanih sudah merangkum beberapa tips dari teman-teman sejawat yang mungkin bisa membantu teman-teman memulai karir menulis publikasi.

Mulailah karir menulis publikasi dari sekarang

Tidak usah menunggu jadi aspen atau anak magang, coba saja mulai menulis secara ilmiah. Bisa memulai dengan menulis artikel kesehatan atau artikel seputar issue kedokteran yang menarik. Jangan lupa, tulis dengan kaidah ilmiah dan dengan sumber informasi yang valid. Ini akan melatih kita menulis, menuangkan ide, plus mem-validasi setiap sumber informasi yang kita gunakan.

Selanjutnya bisa mencari platform-platform yang bisa menerbitkan tulisan kita. Bisa dimulai dengan platform kesehatan online, atau bisa ke majalah kesehatan sebelum mencoba ke jurnal kedokteran yang valid.

Baca juga  Tips Menulis Publikasi untuk Mahasiswa S1 Kedokteran

Lebih berani lagi, coba ajak teman sejawat, senior, atau sejawat PPDS untuk kolaborasi kemudian maju ke ajang ilmiah. Bisa jadi ajang show off juga dengan para dosen/dokter senior/guru besar di ajang ilmiah nasional maupun internasional.

Yang jelas jangan takut ditolak. Karena gagal itu biasa!

Buat portofolio: track record karir menulis publikasi kita

Dari semua artikel yang kita tulis, cobalah membuat portofolio. Portofolio ini nantinya akan berguna sebagai suplemen untuk CV kita dan bisa juga menjadi sebuah display untuk karya kita yang bisa disematkan pada platform online misalnya seperti LinkedIn. Akan lebih mudah menilai kemampuan dan kemauan kita dalam menulis apabila kita punya track record yang jelas.

Ikut pelatihan dan workshop menulis

Apalagi sekarang sangat mudah mencari webinar/seminar/workshop secara online, baik yang berbayar maupun tidak. Selain dapat memperoleh ilmu, tips, dan pelatihan menulis, forum semacam ini dapat mempertemukan kita dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang mirip dengan kita. Siapa tau kita malah bisa berkolaborasi dengan teman dengan interest yang sama.

Tidak jarang kelompok pelatihan dan workshop menulis juga memiliki jaringan yang memudahkan kita mendapat informasi seputar peluang magang dan aspen. So, why not?

Networking

Mulailah lakukan pendekatan kepada dokter, dosen, guru besar yang memiliki interest seperti interest yang kita miliki. Tidak ada salahnya bertanya langsung. Apalagi jika kita sudah punya portofolio dan pengalaman menulis yang lebih beragam, akan muda menunjukkan kepada para dokter/dosen/guru besar bahwa kita memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat.

Tidak mengenal dokter/dosen/guru besar dengan kriteria seperti itu? Maka mulailah dari teman-teman dekat, teman seangkatan, teman sejawat, teman satu tempat kerja. Kita tidak pernah tahu dari mana kita akan menemukan peluang. Asking aroung doesn’t hurt anyone, right?

Ingat, dalam networking jangan hanya mengandalakan satu sumber informasi saja. Gunakan sebanyak mungkin sumber informasi.

Baca juga  Apa manfaat punya publikasi untuk mendaftar PPDS?

Tawarkan bantuan

Salah satu cara networking yang jitu adalah dengan menawarkan bantuan. Cobalah tawarkan bantuan kita kepada dosen/gurubesar/staf muda yang sedang penelitian. Jangan malu, karena ini tidak haram kok. Ditolak? Jangan menyerah.

Coba juga tawarkan bantuan kepada sejawat PPDS. Selain bisa menjadi side hustle, kita bisa masuk ke dalam circle academic. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari proses membantu ini. Yakinlah ini bisa membantu kita nantinya.

Masih banyak lagi cara yang bisa kita lakukan. Yang jelas, berpikir terbuka, manfaatkan segala macam peluang yang kita punya. Karena sekali lagi, kita tidak tahu peluang yang mana yang akan membawa manfaat untuk kita.

Ada tips lagi? Silahkan ditambahkan di kolom komentar ya. Semoga bisa membantu teman sejawat yang ingin memulai karir menulisnya!

Leave a Reply