Persiapan paling dasar untuk seleksi PPDS

Sebelum ngomongin tips and trik lulus seleksi PPDS, pastikan dulu kita harus lulus seleksi paling dasar, yaitu seleksi administratis. Gimana caranya biar lulus? Ya harus melakukan persiapan dokumen paling dasar untuk seleksi PPDS. Apa saja itu?

Yuk cek di sini!

Siapkan CV

Ngga cuma “menyiapkan CV”, tapi juga mempercantik CV-nya. Beberapa tips dalam menyiapkan CV adalah:

Pertama, pastikan menggunakan format yang diberikan dari center masing-masing (jika tidak ada, gunakan format yang umum dan ngga ‘neko-neko’). Kedua, tuliskan segala hal yang berhubungan dengan prodi yang dilamar (termasuk publikasi, achievements, kursus, workshop, seminar, dsb), untuk menambah poin minat ke prodi tersebut.

Ketiga, tulislah sejujur mungkin. Jangan dilebih-lebihkan! Karena apa yang kita tulis di dalam CV akan dikonfirmasi kembali ketika kita maju ujian wawancara. Kalau bohong, biasanya akan terbongkar di situ.

Siapkan STR

Terutama buat temen-temen yang keasikan praktek, kadang suka lupa untuk memperpanjang STR. Pastikan STR kita masih aktif ketika mendaftar. Karena akan sulit membuat SIP PPDS kalau STR kita ternyata mati ketika kita diterima.

Ijazah dan transkrip

Segera urus ijazah dan transkripmu. Apalagi kalau butuh dilegalisir, kadang bisa makan waktu. Untungnya, sebagian universitas sudah punya layanan online, jadi ngga perlu khawatir.

Ngga perlu sedih atau ngga pede dengan IPK yang kurang tinggi. Kalau memang merasa kurang, genjot lagi di ujian tertulis atau di ujian wawancara. Tunjukkan kalau kamu memang mampu!

Surat Rekomendasi

Salah satu trik penting untuk minta surat rekomendasi dari orang yang berposisi tinggi, berpengaruh, apalagi konsulen, adalah jangan minta surat rekomendasi terlalu mepet dengan deadline! Pasti bakal ribet.

Baca juga  #maujadippds: ilmu kedokteran OLAHRAGA! The new rising field!

Jadi, siapkan untuk meminta surat rekomendasi jauh-jauh hari. Presentasikan dirimu dengan baik ke konsulen. Lebih baik lagi kalau kita sudah menjalin kerja sama, komunikasi, dan kedekatan sebelum meminta rekomendasi.

Karena ada beberapa center yang akan mengkonfirmasi langsung ke si pemberi rekomendasi tentang isi surat rekomendasi yang mereka tulis untuk kita. Kalau surat rekomendasinya hanya sekedar formalitas, hati-hati di ujian wawancara.

Tes Kemampuan B. Inggris

Kadang bisa pake TOELF ITP, kadang harus pake ujian internal di universitas itu. Selain harus belajar lagi bahasa inggris, cari tau juga lembaga yang hasil tesnya diterima di centermu.

Yang jelas, dokter spesialis jaman now harus melek bahasa inggris, biar lebih upadate ilmu keddokterannya. Semakin bagus nilainya, semakin baik.

Tes TPA/Psikologi

Hampir sama halnya dengan tes bahasa inggris. Ada center yang sudah harus punya hasil TPA ketika mendaftar, ada juga yang tes TPA baru dilakukan setelah mendaftar. Jadi, cari tahu dulu centermu masuk yang mana.

Kalau sudah tau, jangan lupa persiapkan TPA. Karena, calon PPDS bisa tidak lolos seleksi karena tes TPA.

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

Untungnya, SKCK sekarang pengurusannya lebih praktis, no pungli, dan semi online. Jadi lebih simpel.

Tapi, hati-hati ketika mengurus SKCK bersamaan dengan pendaftaran CPNS atau pendaftaran pegawai BUMN dan sejenisnya. Bisa jadi loket pengajuan penerbitan SKCK di kantor polisi jadi ramai antrian.

Tes bebas NAPZA

Sama kayak SKCK. Hati-hati antrian! Apalagi kalau periksanya bebarengan dengan pendaftaran CPNS atau sejenisnya. Jadi, jangan mepet-mepet yak!

Surat pernyataan

Tiap center punya jenis surat pernyataan yang beda-beda. Ada surat pernyataan ijin keluarga, pernyataan pembiayaan, perjanjian kembali ke daerah, dan sebagainya. Pastikan semuanya diisi dengan jujur sesuai keadaan.

Baca juga  #maujadippds: Bedah Toraks, Kardiak, Vaskular! the cool thoracic surgeon!

Jangan lupa juga untuk borong materai.

Jadi, apalagi yang kurang gaes? Sudahkah para calon PPDS melakukan persiapan dasar seleksi PPDS?

Jangan lupa cek jadwal pendaftaran PPDS terbaru di tautan ini.

Leave a Reply