#maujadippds: THT-KL! A Physician and a Surgeon!
Tak kenal maka tak sayang. Siapa yang ingin mengenal prodi THT-KL?? Prodi yang centernya banyak dan tersebar di seluruh tanah air. Yuk disimak disini yuuuuk
Informasi dasar tentang THT-KL:
• Ada 13 center dengan prodi THT-KL se-Indonesia! Semua center se-Jawa-Bali punya prodi ini. Di luar itu? Ada di UNAND, UNSRI, UNSYIAH, USU dan UNHAS.
• Lama Studi 8-9 semester. Hanya UNPAD yang memasukkan 9 semester, sementara yang lainnya berkisar pada 8 semester.
• Biaya Studi: SPP per semester 6-19,5 juta dengan sumbangan tertinggi 82 juta, SPP termurah ada di UNS (6) dan tertinggi di UNPAD (19,5), sementara sumbangan tertinggi juga di UNS (82) dan terendah di UNDIP dan UNSYIAH (15). Sementara USU menggunakan DKA, UGM dan UNUD dengan UKT. Sayangnya, UNAND, UNSRI dan UNHAS kami tidak mendapat informasinya.
Kenapa prodi THT-KL?
Kalau kamu tertarik jadi seorang dokter yang juga physician sekaligus surgeon, maka prodi THT-KL cocok untuk temen-temen. Begitulah menurut dr. Amanda Tarulipasu S, PPDS UI. “Di THT kita bisa ketemu orang dari berbagai usia dari baru lahir sampe tua, ga terbatas 1 gender aja, ada emergency nya ada elektifnya,” jelas dr. Amanda. Walaupun terlihat santai, nyatanya THT-KL sama sekali ngga santai! “Soalnya kita pegang airway,” dr. Amanda menambahkan, misalnya di bidang onkologi, kalo sewaktu-waktu pasien obstruksi, harus trakeostomi primer. Jadi penuh adrenaline rush”.
Senada dengan dr. Amanda, dr. Caesarisma Vidiyanti atau yang akrab dipanggil dr. Sari, PPDS UNAIR, juga memiliki opini yang sama, “Karena ilmu THT-KL itu luas dan banyak tindakannya, baik poliklinis atau operatif”. Bahkan, untuk dokter yang ngga terlalu suka dengan tindakan atau operatif juga ada tempatnya. “THT-KL itu punya 9 divisi, yang menangani telinga, gangguan pendengaran, hidung, tenggorok, alergi yang bermanifestasi di hidung dan sekitarnya, esofagus dan bronkus, keganasan di kepala leher, dan juga menangani bidang rekonstruksi juga. Jadi, THT-KL itu merupakan cabang ilmu kedokteran yang menarik sekali, karena di dalamnya pun masih bercabang lagi ilmunya,” jelas dr. Sari.
Prospek Cerah?
Seorang dokter spesialis THT-KL umumnya bekerja di RS. Tidak hanya memberi pelayanan medis, dokter spesialis THT-KL juga dapat memberi pelayanan saat medical check-up. Selain itu, spesialis THT-KL juga bisa membuka praktek pribadi, walaupun disitu memerlukan beberapa alat-alat khusus THT-KL. Kesempatan untuk menjadi pengajar dan peneliti pun terbuka lebar. “Tindakan operasi cutting edge juga ada misalnya pemasangan implan koklear” jelas dr. Amanda. Selain itu, saat ini THT-KL juga memperluas bidangnya dengan keilmuan sleep, “saat ini banyak konsulen yang mendalami sleep medicine” tegas dr. Amanda.
Selain itu, pasien dokter THT-KL juga bermacam-macam, mulai dari penyakit infeksi, serumen, ketelen duri, koin, terhirup benda2 asing, dan lain lain, “Hal-hal (keluhan pasien) seperti itu dapat terjadi kapan aja, sehingga peluangnya bagus. Dan masih banyak lagi keluhan yang akrab terjadi sehari-hari di masyarakat” kata dr. Sari.
Tapi….
Untuk temen-temen yang berminat dengan THT-KL, dr. Amanda punya pesan yang singkat, diantaranya adalah untuk mempersiapkan ketrampilan THT, “karena ujiannya bentuknya osce, jadi harus latian anamnesa dan pemeriksaan fisik THT juga”. Dan yang tidak kalah penting harus persiapan ujian tulis juga tentunya.
Kemudian dr. Sari juga menambahkan, buat calon PPDS THT-KL, tentu saja yang terpenting harus mengenal dan menyelami bidang THT-KL, misalnya dengan cara ikut seminar, “Karena kami (Departemen THT-KL) sering banget mengadakan acara ilmiah,” dr. Sari menjelaskan. Selain itu, teman-teman harus berlatih skill halus, seperti keahlian bedah dasar dan skill THT-KL lain karena di THT-KL penggunaan instrumen bisa dikatakan cukup banyak.
Buat para calon PPDS THT, sudah siap?