#maujadippds: Bedah Toraks, Kardiak, Vaskular! the cool thoracic surgeon!
Buat yang kepingin jadi dokter bedah, mungkin perlu cek dulu salah satu prodi yang masih “langka” ini. Apalagi kalo bukan Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular alias BTKV! Kenapa kamu mesti tau soal BTKV? Simak disini
Informasi dasar tentang BTKV:
• Hanya UI dan UNAIR yang punya prodi ini! Seru kan? Eksklusif euy.
• Lama Studi 10-12 semester. 10 semester di UI dan 12 semester di UNAIR.
• Biaya Studi: SPP 15 juta (UI) dan 10 juta (UNAIR). Sumbangan? 25 juta (UI) dan 30 juta (UNAIR). Sama sekali ngga mahal kan?
Kenapa prodi BTKV?
Menurut dr. Lyndon Darwin, PPDS UNAIR, “Pelayanan kedokteran tidak akan lengkap tanpa pelayanan BTKV”. Kenapa? Karena kasus di bidang BTKV ini sebenernya banyak dan luas, sayangnya belum banyak yang melayani. Apalagi, center pendidikan BTKV cuma ada 2 di Indonesia. Selain itu, bidang keilmuan BTKV tidak hanya tentang thorax dan kardiak, tapi juga vaskular yang itu cukup luas.
Melalui IGTV akun @medikolektiv, dr. Primayudha Dirgatama, PPDS UI juga bercerita tentang alasannya bergabung ke prodi BTKV, “mempelajari bidang BTKV itu tidak membosankan. Memilih bidang PPDS sebaiknya yang cenderung kita tertarik dan tidak akan bosen mempelajari, bukan karena keren atau karena uang” ujar dr. Primayudha.
Prospek Cerah?
“Di daerah, dokter BTKV mungkin bisa mulai dengan pelayanan vaskular dan toraks. Vaskular sendiri mulai dari perawatan luka, akses vaskular, trauma, dan sebagainya, sementara toraks sendiri bisa meliputi infeksi trauma, keganasan,” jelas dr. Lyndon. Dan keilmuan BTKV tidak berhenti sampai disitu, “Kalo bener-bener didalami bakal luas banget, jadi jangan khawatir soal lahan kerja,” tukas dr. Lyndon, “tidak usah khawatir dengan penumpukan spesialis, karena jumlah ahlinya yang dibutuhkan masih banyak dan yang tersedia masih belum memadai”. Terlebih lagi, untuk menangani kasus kardiak, dibutuhkan tim khusus, dimana untuk daerah yg belum ada, maka harus dipersiapkan mulai dari sarana prasarana dan termasuk personel tim-nya, yang artinya peluang bagi para dokter BTKV. Selain itu, dr. Primayudha juga menambahkan pentingnya afiliasi dengan daerah, “untuk mengembangkan daerah juga” ujarnya.
Tapi….
Untuk temen-temen yang berminat dengan BTKV, dr. Lyndon berpesan untuk benar-benar mengenali prodi BTKV terlebih dahulu, karena keilmuannya yang luas dan dalam, “Pastikan kita yakin dan mantap dulu”. Selain itu, magang atau ilmiah atau pengalaman kerja bukan hal wajib, “Walaupun dengan adanya hal tersebut calon BTKV sebenernya akan lebih mengenal BTKV” dr. Lyndon menjelaskan.
Yang tidak kalah penting adalah kesiapan finansial. Dr. Primayudha yang juga seorang awardee LPDP ini juga menekankan pentingnya kesiapan finansial, termasuk menabung saat internship atau mencari support finansial melalui beasiswa. Untuk seleksi masuk di UI, dr. Primayudha berpesan, “pelajari fisiologi dasar dan anatomi kardiotoraks dan vaskular, dari buku Guyton dan Netter”. Jangan lupa belajar untuk ujian praktek (suturing) dan juga ujian wawancara. Yang ngga kalah penting adalah untuk mengetahui suasana kerja di lingkungan BTKV, salah satunya dengan ikut magang, “dengan ikut magang, kita jadi kenal dengan konsulen, dan juga jadi lebih familiar dengan kasus-kasus bedah. Walaupun masuk BTKV tidak ada persyaratan pengalaman kerja”. Buat para perempuan, jangan khawatir, karena BTKV bisa juga untuk perempuan. Terakhir? Banyak berdoa!
Pesan khusus dari dr. Primayudha:
“Every surgeon carries within himself a small cemetery, where from time to time he goes to pray. A place of bitterness and regret, where he must look for an explanation for his failures” -Henry Marsh-
Jadi, tertarik mau masuk BTKV?