Transisi karir non-klinis bagi dokter: bukan hal yang baru

Tips bagi yang ingin bertransisi karir non-klinis

Explore dulu pilihan karir yang ada dan motivasi kita

Jangan memilih untuk bertransisi hanya karena kita ingin “melarikan diri” dari situasi berat dalam karir kita saat ini. Karena situasi berat tetap akan datang di manapun kita berkarir.

Kemudian cari tau informasi terkait sektor karir yang kita inginkan melalui media, baik media sosial, elektronik, dan media lainnya. Jika kita memiliki mentor, jangan sungkan untuk berdiskusi juga dengan mentor atau orang yang sudah lebih berpengalaman untuk mendapat insight lebih dalam. Jangan berdiskusi dengan orang yang negatif dan tidak membantu

Lakukan NETWORKING dan terus kembangkan network kita

Banyak dokter tidak menyadari pentingnya membangun jaringan atau networking. Tanpa menemukan networking yang baik, akan sulit menemukan orang/lingkungan yang sejalan dengan goal atau pilihan karir kita. Bahkan, melalui jaringan yang luas ini juga kita dapat menemukan peluang karir impian.

Jangan buru-buru resign!

Kalau kamu dokter klinis yang ingin bertransisi menjadi entrepreneur, jangan langsung berhenti praktek sebelum memulai usahamu. Mulailah meniti usaha sambil berpraktik.

Siapkan waktu sekitar 2 tahun untuk bertransisi sepenuhnya. Manfaatkan waktu transisi ini untuk memupuk skill, memperkuat networking, dan menemukan mentor yang tepat.

Baca juga  Kenali Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) dari Kemenkes

Jangan berharap bahwa kondisi selalu jadi lebih baik

Pastikan motivasi transisi karir ini bukan karena “melarikan diri” dari ketidakbahagiaan di karir sebelumnya. Karena ini akan membuat kita berekspektasi bahwa karir berikutnya PASTI lebih baik.

Padahal, di manapun kita memulai karir, pasti ada perjuangan dan pengorbanan dulu. Selalu ada proses yang harus dilalui sebelum bisa memetik hasilnya.

Do EVERYTHING YOU CAN sebelum berpindah karir

Jika kita memilih berpindah karir karena suatu masalah, maka cobalah segala cara untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum benar-benar berpindah karir. Hal ini akan membantu kita untuk mengidentifikasi what is and isn’t working yang dapat membantu di karir berikutnya.

Jika ingin bertransisi, hati-hati…

Salah satu setbacks yang kerap dialami oleh mereka-mereka yang memilih untuk bertransisi bukan lah terkait dengan pendapatan atau finansial, melainkan opini dan komentar dari orang-orang terdekat mereka, termasuk mentor/guru mereka dari para dokter klinisi.

Sebab, akan ada banyak orang yang akan mempertanyakan keputusan yang diambil seorang dokter untuk berpindah ke ranah non-klinis.

Bagi sejawat yang memang memiliki passion di ranah non-klinis, tidak ada salahnya untuk melakukan transisi karir non-klinis, asalkan terencana dan memiliki tujuan yang jelas.

Adakah diantara teman sejawat yang ingin bertransisi?

Source:
https://resources.nejmcareercenter.org/article/outside-the-fold-exploring-nonclinical-work-opportunities-for-physicians/

Leave a Reply