12 FK baru dibuka! Ada peluang apa dibaliknya?

Seperti dilansir pada laman Jawa Pos tanggal 2 Agustus 2023 lalu, kini sudah ada 12 perguruan tinggi yang mendapatkan ijin untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) baru. Mana saja FK yang baru dibuka dan ada peluang apa dibaliknya?
Daftar isi
12 FK yang baru dibuka
Ke-12 FK yang baru dibuka adalah Institut Kesehatan Medistra Medan, Universitas Bangka-Belitung, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Institut Kesehatan Helvetia Medan, Universitas Negeri Padang, dan Institut Kesehatan Deli Husada Delitua yang berada di luar pulau Jawa.
Sementara di pulau Jawa, ada 6 perguruan tinggi yang membuka FK baru, antara lain UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Akan semakin banyak FK baru dibuka?
Berdasarkan dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini jumlah dokter masih kurang di Indonesia, maka dari itu Kemenkes melalui Kemendikbudristek menyetujui adanya pembukaan FK baru sejak tahun lalu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Kemendikbudristek Nizam, dari 34 propinsi di Indonesia, hanya DKI Jakarta saja yang surplus jumlah dokter sebanyak 2023 orang, sehingga tidak akan ada pembukaan FK baru di wilayah tersebut.
Namun, di wilayah lain di Indonesia, masih banyak kekurangan dokter yang terjadi. Setidaknya ada 48 usulan pengajuan FK baru yang masuk ke Kemendikbudristek, tapi baru ada 12 FK yang akhirnya mendapatkan ijin. Artinya, ke depannya jumlah ini masih akan bertambah.
FK baru = peluang dosen semakin lebar
Menurut Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Ristek Kemendikbudristek Lukman, mayoritas kampus yang gagal mendapatkan ijin umumnya belum mampu memenuhi beberapa syarat, salah satunya berkaitan dengan tenaga pengajar.
Untuk dapat mendirikan FK, harus ada minimal 26 dosen di berbagai bidang ilmu, 11 laboratorium, dan rumah sakit pendidikan. Sementara untuk peserta didik baru, hanya bisa menerima maksimal 50 orang saja untuk FK baru, sehingga rasio dosen dan mahasiswa 1:2. Rasio ini akan semakin bertambah jika FK berhasil meluluskan mahasiswanya dan memperoleh akreditas FK unggul.
Saat ini, masalah SDM terkait dengan tenaga pengajaran ini masih menjadi momok. Sebab beberapa dosen dengan keahlian atau kualifikasi pendidikan tertentu sangat jarang. Tanpa adanya dosen dengan kualifikasi ini, FK baru tidak bisa sembarang dibuka.
Apabila FK baru tersebut ingin membuka jurusannya, maka mereka harus bisa memenuhi kekurangan tenaga pengajar tersebut. Sebab jika ditilik dari modal dan peralatan, banyak FK baru yang sudah memilikinya.
Kesimpulan
Dengan bertambahnya FK baru di Indonesia, maka pemerataan harus semakin ditingkatkan agar tidak terjadi penumpukan. Dokter lulusan baru juga harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing di dalam pasar yang semakin jenuh.
Sementara untuk dokter yang memiliki passion mengajar, maka ini bisa menjadi peluang yang baik. Apalagi untuk dokter-dokter yang sudah mengenyam pendidikan S2 atau S3, peluang akan semakin besar lagi.
Kalau kamu, siap ambil peluang yang mana?